Selamat Datang

Selamat Datang Di Blog Saya, blog yang memuat ceita tentang cinta dan karya- karya dari saya

Minggu, 05 September 2010

akhir cinta dan persahabatan episode 1

*****
Keesokan harinya, Rina menanyakkan keadaan Aldo pada Edu. Seperti biasa Edu selalu mau bersama Rina, karena dia pun suka sama Rina. Tapi dia telah berjanji untuk tidak menghianati persahabatan tersebut. Ridho melihat Edu dan Rina di kantin. Disini ada amarah dan rasa cemburu pada diri Ridho. Edu menjelaskan keadaan Aldo. Setelah itu, Rina menghubungi ayahnya Dr. Irwan dan memaksa ayahnya untuk memberitahukan penyakit Aldo. Ayahnya memberitahukan penyakitnya Aldo dan menyuruh Rina untuk menyembunyikan tentang penyakit Aldo. Rina terkejut ketika mendengar bahwa Aldo menderita penyakit kanker stadium akhir dan hidupnya hanya beberapa bulan lagi. Bel pulang telah berbunyi. Mereka pun pulang. Rina langsung kerumah sakit menjengut Aldo. Tapi Aldo tidak ada diruangannya. Dia telah dibawa pulang. Rina kembali meminta penjelasan pada ayahnya, Dr.Irwan. Setelah ia mendapatkan penjelasan dari Dr. Irwan, ia langsung pergi ke rumah Aldo. Dirumah Aldo, ia mendapatkan Aldo sedang berkumpul bersama sahabatnya. Rina pun langsung pulang, tapi Aldo melihatnya dan memanggil Rina.
“ Rina, tunggu “ panggil Aldo
“ Ada apa, Al ? “ tanya Rina sambil menunggu Aldo yang jalannya masih terpincang – pincang
“ Rina, maafkan aku ya Semalam aku sudah menyenggak dan mengusir kamu “ pinta Aldo sambil meminta maaf
“ Tidak apa – apa. Aku tahu kok, gara –gara aku, persahabatan kallian hancur “
“ Tapi, kenapa kau kesini ? Dan kenapa tidak masuk kerumah ? “ tanya Aldo
“ Pikirku,kau masih marah samaku. Aku kesini cuma mau minta penjelasan saja “
“ Penjelasan apa ? “
“ Besok ku tunggu kau dirumah sakit Pringadi. Ada yang mau kubicarakan padamu. Jangan ajak mereka, hanya kita berdua “ ajak Rina untuk meminta penjelasan tentang penyakit Aldo
“ Baik, besok sepulang sekolah aku kesana “ jawab Aldo yang bingung untuk apa mereka bertemu, apakah Rina sudah tahu tentang penyakit yang dideritanya ? tanya Aldo dalam hati. Akhirnya Aldo cs kembali masuk kerumah dan melanjutkan percakapan mereka.
*****
Keesokan harinya, sepulang sekolah Aldo menjumpai Rina dirumah sakit Pringadi. Mereka bertemu di kantin. Setelah beberapa menit, Rina datang bersama Dr. Irwan. Aldo berpikir bahwa Rina tahu penyakitnya dari Dr. Irwan, tapi mengapa mereka bisa saling kenal dan akrab ? tanya Aldo dalam hati dengan perasaan yang terkejut dan bingung. Setelah itu Rina menanyakan penyakkit Aldo
“ Al, sekarang kamu jujur padaku, kamu terkena penyakit kanker otak, kan “ tanya Rina untuk meminta penjelasan dari Aldo.
“ Kamu tahu dari mana ? Pasti dari Dr. Irwan “
“ Iya, kenapa ? “
“ Dr.Irwan, kenapa dokter beri tahu pada Rina ? . Dokter sudah janji pada saya untuk tidak beri tahu kepada siapapun “ jawab Aldo meminta penjelasan pada Dr.Irwan
“ Al, Dr. Irwan adalah ayahku. Aku meminta semua penjelasan tentang penyakitmu. Tapi mengapa kau tidak mau beri tahu pada siapapun dan pada sahabat – sahabatmu juga orang tuamu. Kenapa, Al ? “
“ Aku tidak mau semua orang tahu tentang penyakitku, karena aku tidak mau dikasihani. Sekarang aku mau pergi “ jawab Aldo sambil meninggalkan Rina
“ Al, sebenarnya aku suka padamu “ teriak Rina dihadapan ayahnya dan pengunjung kantin. Tapi Aldo pergi meninggalkan Rina sambil mengatakan “ Aku tidak peduli “.
Didalam hati Aldo, sebenarnya ia pun menyukai Rina, tapi ia takut dikasihani karena penyakitnya. Aldo pergi langsung bersama supirnya Mang Kusni. Mereka kembali ke puncak. Aldo menenangkan diri disana. Ia menangisi keadanya sekarang, tapi ia berusaha tabah. Dia pun kembalidari puncak dan langsung ke sekolah besok paginya. Disekolah Rina mendatangi Aldo, tapi ia berusaha lari bersama Ridho cs dan Hayyan mendekati Rina mengajaknya ke kantin. Ridho cs pun bekerja membuat filmnya. Mereka meliputi kegiatan olah raga bola. Setelah itu mereka merekam anak – anak yang merokok di kantin Wa A’la. Setelah itu, mereka ke kamar mandi, disana mereka merekam anak – anak yang berjudi dan merokok. Lalu ke belakang sekolah mereka mengintip anak yang cabut. Mereka ketahuan
“ Woi, anjing, ngapain kalian rekam ? “
“ Babinya anak ini, matiin nggak tu handycam “ . Mereka langsung pergi dari situ.
Lalu mereka ke kantin. Disana mereka menjumpai Hayyan yang lagi berantam dengan Tami. Hayyan memutuskan Tami, karena Rina dan Hayyan sudah jadian. Disini perasaan anak – anak Persahabatan kacau balau. Terutama Aldo, ketika ia tahu bahwa Rina menyukainya dan mengetahui penyakitnya. Gang Persahabatan melihat keakraban Hayyan dan Rina. Setekah bel istirahat berbunyi, mereka masuk kelas. Tetapi Amhar mengadakan rapat dengan Komikus. Ia mengundurkan diri dari Komikus. Penggantinya adalah Richard anak XII IPA 4. Edu pun mengadakan rapat bersama d’ Bazi. Ia mengundurkan diri juga. Pengganti d’ Bazi adalah Empati anak XII IPA 5. Antilog dan LO SOK yang kebetulan mengadakan pemilihan ketua dan pengganti pada hari itu, Julia pun mundur dari kandidat ketua dan keluar dari Antilog. Penggantinya adalah Desi dari Antilog anak kelas XII IPA 1. Setelah itu Ridho cs berkumpul dan mengajukan permohonan pembentukan gang. Karrena setiap pembentukan gang harus ada laporan dan harus diikuti oleh The Big Three gang. Untuk kali ini ada sekitar 15 gang baru yang ikut. Mereka harus mendapat suara sedikitnya 2/3 dari anggota rapat gang jika gang oposisi mereka ingin menang. Biasanya yang mengikuti rapat adalah pemimpin gang dari The Big Three. Rapat pemilihan dari gang yang akan berdiri pada Sabtu depan. Setelah mengajukan laporan mereka langsung masuk kelas. Mereka melanjutkan kembali pelajaran mereka. Setelah bel pulang mereka pergi berkumpul di Kafe Black Coffe. Semua ikut bekerja dalam pembuatan film mereka. Seminggu telah mereka jalani bersama. Sampai pada hari Sabtu mereka berkumpul diaula untuk pemilihan gang oposisi yang akan terbentuk. Rapat beelangsung saat pulang sekolah. Dari 15 gang yang ada, hanya 10 gang opsisi dan 3 besar berhak ikut seleksi 10 besar kandidat pengganti. Tiga gang besar tersebut adalah Persahabatan, Lawak group, PS. Persahabatan kemudian mengajukan proposal untuk ikut kandidat The Big Five.
Mereka pun kembali bekerja sama untuk membuat film mereka. Tapi kebersamaan hanya sampai 2 bulan saja karena mereka harus mengikuti berbagai kegiatan ekskul. Jadwal padat ekskul membuat mereka tidak lagi konsisten dengan janji mereka. Beberapa hari Aldo tidak masuk sekolah, Ridho cs dan Rina mencari Aldo ternyata Aldo berada dirumah sakit Pringadi setelah Rina diberitahu oleh Dr. Irwan tentang keadaannya yang sekarat. Mereka kemudian kerumah sakit dan menemui Aldo. Aldo sedang dalam keadaan darurat dan sekarat. Ia sudah tidak sadar selama beberapa hari. Tak lama kemudian Rina menceritakan kepada Ridho cs bahwa Aldo terkena penyakit Kanker Otak stadium akhir. Setelah menunggu beberapa jam Aldo sadar. Mereka langsung masuk kedalam ruangan. Ridho marah pada Aldo
“ Aldo, kamu kok tak pernah cerita pada kita tentang penyakitmu “ sahut Ridho
“ Iya, Al, kamu kok tidak beritahu sahabat – sahabatmu “ lanjut Arenda
“ Aku tidak ingin kalian repot dan dikasihani karena penyakitku “ jawab Aldo
“ Iya, tapi kami ini kan sahabatmu, masa kamu kok tidak beritahu kami “ lanjut Amhar
“ Sekarang aku minta pada kalian untuk berjanji menyelesaikan film kita dan menjadikan gang Persahabatan sebagai terbaik. Aku minta juga pada kalian untuk saling bekerja sama dan jangan hanya individu. Ini permintaan terakhirku. Sebelum aku pergi tinggalkan kalian semua “ pinta Aldo yang semakin krisis
“ Al, kamu kok bicara seperti itu. Kamu harus bertahan “ pinta Rina
“ Dan Kamu Rina, aku sebetulnya juga suka dan sangat mencintaimu, tapi aku tidak mau menghianati persahabatan kami. Aku hanya ingin bilang aku cinta kamu “ kata Aldo dan akhirnya ia meninggalkan mereka semua. Mereka sangat bersedih dan menangis. Kini Rina menyadari bahwa Aldo juga mencintainya. Suasana berkabung terjadi diruangan itu. Kedua orang tua Aldo langsung tiba di rumah sakit setelah dihubungi Kak Martha yang sedang cuti menjaga Aldo. Kak Martha juga menghubungi Kak Bimo. Jenazah Aldo langsung dibawa pulang. Malam harinya, rumah mereka pun ramai. Anak Whatever, d’ Bazi, Antilog, Sastrawati, dan gang lain mendatangi rumah Aldo. Dirumah ini mereka menyisahkan banyak canda tawa bersama Aldo. Dan kali ini Aldo telah pergi dirumah ini juga. Keesokan harinya, jenazah Aldo dimakamkan di TPU Kaliagung. Mereka melepas kepergian Aldo dan saat terakhir bersama Aldo. Rina menyesali dan langsung menangis. Suasana berkabung terlihat disini. Banyak para pelayat tidak menduga Aldo akan secepat ini meninggalkan mereka. Kedua orang tua Aldo pun tak menyadari anaknya terkena penyakit kanker otak. Mereka hanya sibuk pada kerjaan mereka sendiri. Aldo merupakan sosok anak yang ramah, baik, dan sopan. Setelah itu mereka langsung menuju rumah Aldo. Mereka coba menghibur kedua orang tua Aldo. Setelah mereka menenangkan orang tua Aldo, mereka pergi ke Kafe Black Coffe yang merupakan tempat terakhir mereka berkumpul dan bercanda – tawa. Mereka beroptimis untuk membuat film mereka. Disitu juga hadir Rina yang menjadi pengganti Aldo.
“ Teman – teman, kita harus buat film ini, seperti pemintaan Aldo, sahabat kita yang pergi tinggalkan kita.” sahut Edu yang memberi semangat
“ Ya, kita harus buat film ini dan membesarkan gang Persahabatan. Seperti permintaan terakhir Aldo. “ sambung Arenda
“ Kita harus bisa “ sahut Rina
“ Ya, kita harus bisa “ semuanya bersorak. Setelah itu mereka, pergi ke sekolah meliputi kegiatan ekskul. Keesokan harinya mereka mewawancarai Imam, ketua MT yang merupakan gang agama yang terkenal.
“ Imam, sebenarnya kenapa kamu kok suka mengaji “ tanya Arenda yang merupakan bandit di gang Persahabatan
“ Kita harus mengaji karena dengan itulah kita bisa mendekatkan diri pada Tuhan. Kita juga bisa meminta padaNya. Pasti permintaan kita akan terkabul. Dan satu lagi kita harus rajin sholat. Kita tak pernah tahu ajal kita jadi kita harus rajin beribadah supaya kita tidak ikut ke jalan sesat “
“ Jadi mengapa anak MT ikut dalam gang, kamu tahu gang itu tidak bagus. “ tanya Amhar
“ Itu karena saya ingin memajukan keagamaan jika menang nanti. Kan kita bisa mendapat pahala serta bisa memajukan keagamaan yang sudah punah di sekolah kita ini. Sama seperti kalian yang jarang beribadah “ jawab Imam. Setelah mereka mendengar hal tersebut mereka sholat bersama – sama Imam. Sementara Jona, Julia dan Edu mewawancarai anggota gang CuPu.
“ Joseph, sebenarnya kamu pernah gak ngopek ? “ tanya Julia
“ Sejarahnya aku belum pernah ngopek, karena kalau kita ngopek pun sama aja, kita melihat buku sebelum ngopek. Itu berarti kita sama aja belajar. Jadi untuk apa ngopek. Lagipula kita harus juga mengawasi pengawasnya dan jika ketahuan kita tidak boleh ujian. Jadi lebih baik kita belajar saja “ jelas Joseph yang merupakan anak pintar disekolah dan anak paling cupu
“ Oh, gitu ya ! Sebentar lagi kan ujian kamu nanti ngopek nggak ? “ tanya Arenda
“ Ya, tidaklah, aku lebih baik belajar daripada ngopek. “ jawab Joseph
“ Kalau nilaimu nanti kurang bagus bagaimana ? “ tanya Jona yang merupakan Si Raja Ngopek dikelasnya
“ Itu lebih baik. Daripada kita dapat nilai bagus tapi hasil nyontek atau tanya teman. Jadi kita tidak tahu kelemahan kita. Orang yang pintar adalah orang yang bekerja keras dan berusaha untuk meraih hasil bagus. Jadi lebih baik nilai kurang bagus tapi kerja kita sendiri “ jawab Joseph dengan lancar
“ Okelah kalau begitu kami pamit dulu ya. Makasih udah mau diwawancarai untuk film kami “ sahut Jona sambil pamit dan meninggalkannya di Perpustakaan
“ Sama – sama “ balik Joseph
Setelah itu mereka kembali pulang, mereka kambali menyelesaikan film mereka. Setelah itu mereka ke makam Aldo. Mereka berjanji akan menyelesaikan film ini dan mempersembahkannya pada Aldo. Setelah itu mereka pulang. Mereka harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Keesokan harinya mereka mengikuti ujian semester. Disini pun mereka tetap meliputi cara teman – teman mereka dalam menyelesaikan soal ujiannya. Ada yang mengopek dari catatan kecil, melihat buku catatan dibawah meja, melihat catatan dari meja yang ditulisi, menanyak kawan sambil mengancam jika tidak diberikan, melalui Hp, bertanya melalui SMS, dan banyak cara yang dilakukan. Kopekologi sangat melekat dikelas ini, begitu juga dengan kelas lain. Walaupun kelas paling favorite disekolah tapi sama saja dengan kelas yang lain. Mereka pun saling bertanya. Jona melihat dari buku catatan. Edu dari Hp dan Amhar dari catatan kecil ditangan. Julia dan Arenda yang satu kelas saling bertanya. Disini Jona, Edu dan Julia mengingat pesan dari Joseph. Sehingga keesokan harinya mereka tidak lagi ngopek atau tanya sama teman. Mereka pun menyelesaikan ujian mereka selama 2 minggu. Hari – hari yang berat telah mereka lalui. Ujian pun terasa lega, karena mereka tidak ngopek atau bertanya pada teman. Tibalah dihari pembagian hasil, dimana mereka akan melihat hasil kemampuan mereka. Ternyata dari saran Joseph, mereka mendapatkan nilai yang bagus tanpa bertanya pada teman atau ngopek. Ini membuat mereka bangga.
Liburan pun tiba, mereka pergi ke makam Aldo. Mereka minta ijin untuk berlibur ke Jakarta. Mereka pun berangkat pada hari minggu jam 6 sore. Inilah saatnya mereka menyegarkan diri. Tiba di Jakarta mereka langsung menginap di Hotel berbintang. Mereka pun menghabiskan waktu libur mereka bersama. Di saat mereka jalan – jalan ke Taman Mini Indonesia Indah, mereka bertemu dengan seorang yang mirip dengan Aldo. Disini, Rina yang mencintai Aldo merasa sedih sekaligus senang. Aldo yang sudah mereka anggap meninggal kembali lagi hidup dalam sosok laki – laki yang mereka tak kenal. Arenda mulai memberanikan diri untuk berkenalan.
“ Hai, Aku Arenda. Namamu siapa ? “ tanya Arenda
“ Aku Aldi, ngomong – ngomong kamu kok kayak gitu lihat aku “ kata Aldi
“ Bukan begitu, tapi kamu mirip sekali dengan temanku yang sudah meninggal. Hanya saja kamu tidak pakai kaca mata dan rambutmu pun panjang “ sahut Jona
“ Iya ini fotonya “ lanjut Julia sambil memberikan fota Aldo
“ Benar, Aldo adalah sosok orang yang sering membantu kami dan dia pun menjadi penengah bagi kami “ sahut Amhar
“ Jadi begitu ya. Kalian asalnya darimana ya ? “ tanya Aldi
“ Kami dari Medan. Kamu darimana ? “ tanya Edu kembali
“ Gua dari Surabaya. Kebetulan saya baru pulang dari Australia karena libur. Dan jalan – jalan ke Jakarta ke tempat Oma gua “ jawab Aldi
“ Kamu tinggal sama Oma mu. Di Australia kamu sekolah dimana ? “ tanya Julia
“ Di Darwin. Sekolah mekanika “ jawab Aldi
“ Jadi kamu bukan Aldo ya ? “ tanya Rina sambil memastikan
“ Bukan. Gua Aldi “ jawab Aldi setelah itu Rina lari ke mobil dengan menangiskan air mata
“ Dia kenapa ?. Kok nangis ?. Apa ada kata – kata gua yang salah ? “ tanya Aldi
“ Bukan begitu. Dia itu sangat mencintai Aldo. Jadi dia pikir kamu itu Aldo. Karena wajahmu yang mirip dengan Aldo “ jawab Irfan
“ Oh begitu toh. Bye the way, nam kalian siapa ? “
“ Gua Irfan. Ini Julia. Dan Ini Amhar “ kenalkan Ifran
“ Hai, Julia “ jawab Julia
“ Aldi “ sahut Aldi
“ Gua Amhar. Rumah gua juga disekitar Surabaya “
“ Saya Edu “
“ Gua Jona. Asli anak Medan, Bah. Salam kenal Ito “
“ Nama gadis tadi siapa ? “ tanya Aldi
“ Oh, Itu Rina “ jawab Arenda
“Eh…Permisi dulu ya Aku sudah dijemput supirku “ jawab Aldi sambil permisi dan pergi karena supirnya telah menjemput. Mereka pun kembali ke Hotel. Setelah seminggu mereka di Jakarta, mereka kembali ke Medan. Setelah itu mereka melanjutkan kembali pelajaran mereka. Hari libur telah usai. Mereka menjalani sekolah mereka seperti biasa. Mereka harus mempersiapkan Ujian Nasional. Tapi setelah mereka masuk, langsung diadakan pemilihan untuk masuk The Big Five. Dan ternyata dari 10 kandidat 3 anggota baru The Big Five adalah Persahabatan, d’bazi dan The Chueepetzz. Mereka senang atas terpilihnya lagi Persahabatan. Mereka berlima akan diuji kembali untuk menampilkan yang terbaik dihari perpisahan mereka. Dan siapa yang menang akan menjadi penguasa. Satu permintaan untuk sang pemenag harus dipenuhi oleh anggota The Big Five atas sportivitas mereka. Sekolah mengadakan les tambahan yang membuat semuanya sibuk. Tapi, walaupun begitu mereka tetap fokus dengan UN dan film mereka. Dan Film mereka pun selesai dan siap ditayangkan untuk Pensi nanti. Mereka menjalani hari – hari yang sulit untuk menghadapi UN. Dan sampailah harinya mereka mengikuti UN tersebut. Mereka mengerjakan dengan kesiapan mental. Ujian Nasional berlangsung seminggu. Dilanjutkan dengan berbagai ujian untuk kelulusan mereka. Memang, mereka selama beberapa bulan ini diporsir untuk belajar. Setelah menempuh UN mereka kembali libur. Kali ini Rina pergi ke Singapura untuk mengisi pendaftaran di Universitas di Bangkok. Jona dan Amhar ke Jakarta. Mereka mengurus persiapan menghadapi SPMB. Arenda tetap di Medan. Dia hanya akan mengurus untuk masuk AKMIL di Medan. Edu bersiap ke Jerman. Dia diterima di Universitas Kessel untuk jurusan Arsitektur sesuai keinginannya. Julia tetap di Medan. Dia hanya akan mengikuti tes di USU untuk jurusan hukum. Irfan dan Ridho, dua anak rajin dan pintar itu akan ke Amerika dan ke Inggris. Mereka berhasil masuk ke Universitas tersebut berkat dukungan Aldo yang menyuport mereka sejak mereka kelas X.
Tibalah pada saat hari perpisahan. Mereka berkumpul di sekolah. Dan sekolah mereka mengadakan pensi sekaligus menentukan pemenang antara gang The Big Five. Pemilihan mereka laksanakan setelah selesainya pensi. Anak Whatever menampilkan drama tentang perjuangan bangsa Indonesia. Antilog menampilkan band yang merupakan anggota anak Paduan Suara Sekolah dan Kota. D’ Bazi menampilkan hasil karya puisi mereka dan ngeband. The Chueepetzz menampilkan foto – foto gokil dan lebay mereka. Kini giliran Persahabatan, mereka menampilkan film mereka di ujung acara pensi. Semua orang tertawa, terharu, menangis, senang. Kegiatan gokil disekolah dan diluar sekolah yang ada, ditampilkan semua dalam film tersebut. Whatever, D’ Bazi, The Chueepetzz, dan Antilog terharu disaat Irfan membacakan puisi dari mereka
Irfan membacakannya dengan suara yang membuat para penonton terharu. Persahabatan mereka sekarang belum lengkap karena Aldo tidak ada bersama mereka. Dia telah pergi meninggalkan mereka. Tak disangka juga banyak penonton yang menangis disaat Julia membacakan pesan terakhir disebuah surat saat dia meninggalkan mereka. Inti pesan itu meminta bahwa gang disekolah harus dibubarkan karena akan mengakibatkan kesenjangan sosial. Aldo juga meminta para sahabat – sahabatnya untuk saling kompak dan selalu menolong satu sama lain. Tibalah dari mereka mengumumkan siapa pemenang dari The Big Five gang sekolah. Tanpa disangka Persahabatan memenangkan The Big Five. Persahabatan meminta untuk membubarkan gang yang ada disekolah dan saling tolong menolong tanpa melihat status atau kekayaan. Keempat gang dari The Big Five setuju dengan permintaan persahabatan. Dan mereka membubarkan gang mereka. Baik The Big Five maupun gang oposisi mereka membubarkan gang mereka. Dan Persahabatanlah yang terpenting didunia. Hanya sahabatlah yang membantu kita disaat kita susah maupun senang. Jadi janganlah kita meninggalkan sahabat – sahabat kita. Kita lebih baik memilih sahabat daripada cinta. Sama seperti Aldo yang merelakan cintanya pada Rina demi persahabatan mereka. Sahabat untuk selamanya.


BERSAMBUNG – CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar