Selamat Datang

Selamat Datang Di Blog Saya, blog yang memuat ceita tentang cinta dan karya- karya dari saya

Rabu, 01 September 2010

persahabatan dan cinta episode 1

“ Huh…sunyi sekali hari ini ” sahut Irfan saat berada di dalam kelas yang hanya berisi 20 orang
“ Benar…sunyi banget sekarang do ” sambung Ridho yang sedang mengambil handphone dan bermain Facebook dari Hpnya. Hari itu terasa sunyi sekali. Lima orang dari sahabatnya pun tidak datang masuk kelas. Guru pun tidak datang sehingga mereka hanya bermain – main saja didalam kelas. Begitulah jika hari sedang hujan, banyak murid yang tidak masuk sekolah. Walaupun sekolah tersebut adalah SMA swasta terkenal dan terfavorite di kota Medan, tapi jika hujan banyak sekali yang tidak masuk. Disaat itu juga salah seorang dari sahabat – sahabat Ridho yaitu Arenda sedang cabut dari sekolah bermain game di Medan Mall. Arenda sedang asyik bermain bersama pacarnya Tiwi anak kelas X di sekolahnya yang sering cabut bersama Arenda. Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Ridho dan Irfan kemudian kembali pulang ke rumah. Karena harus menyelesaikan tugas sekolah, mereka langsung pulang. Ridho dan Irfan memang anak yang rajin. Mereka pun sahabat sejati bersama Arenda, Aldo, Amhar, Edu dan Jona serta Julia. Mereka berdelapan sering pulang bersama. Tapi jika hari hujan, hanya Ridho dan Irfan yang selalu datang ke sekolah. Sementara Arenda pergi bersama Tiwi ke Mall. Amhar dan Jona pergi ke warnet, Edu dan Aldo ke tempat Playstation.
Sore harinya, seperti biasa mereka berkumpul di tempat magang mereka. Di Kafe Black Coffe milik keluarga Irfan. Pada hari sabtu dan minggu, mereka sering berkumpul di Kafe tersebut. Mereka sering berdebat dan sering tertawa bersama di Kafe tersebut. Pada sore itu, Jona tidak ikut berkumpul.
“ Amhar, Dimana si Jona ? “ tanya Arenda
“ Si Manusia Aneh itu katanya pergi ke Siantar “ jawab Amhar. Si Jona memang sering disebut Manusia Aneh karena tingkah lakunya yang aneh.
“ Irfan, tadi belajar apa ? “ tanya Edu
“ Iya, Fan, biasa kau sering bicara tugas di saat – saat seperti ini “ sambung Amhar. Irfan memang sering membahas tugas sekolah disaat mereka berkumpul sehingga ia disebut Manusia Super.
“ Tadi guru tidak hadir, jadi tidak ada yang mau gua bahas kan “ jawab Irfan
“ Woi… Kita kan sudah kelas tiga nih, bagaimana kita membuat sesuatu yang berbeda disaat kita tamat nanti “ kata Aldo
“ Maksud kau apa, Al ? Aku nggak ngerti ? “ sahut Edu
“ Begini loh, kita buat pensi nanti berbeda dari tahun yang sebelumnya “
“ Aku tahu, kita buat acara yang berbeda kan, Al “ sahut Irfan
“ Betul, kita buat acara yang berbeda “
“ Bagaimana kalau pensi nanti kita buat kreasi menurut bakat kita ? “ usul Arenda yang selalu berpikir kreatif dan menghasilkan ide yang bagus sehingga dijuluki si Raja Ide.
“ Saya setuju “ jawab Ridho
“ Bagaimana kalau kita membuat film tentang kehidupan sekolah dan masalah – masalah yan kita rasakan di sekolah “ aju Aldo
“ Betul, itu. Kita bentuk kelompok yang kreatif. Ridho ahli dalam membuat video, Amhar pandai membuat animasi kartun manga, Aldo bisa membuat cerita atau alur ceritanya bersama Edu, Irfan pintar mengutak – atik sesuatu, Aku bisa minta bantuan Pak Mahmud membelikan handycam, Jona yang meliputi bersama kita “ jawab Arenda
“ Aku punya satu handycam “ ucap Amhar
“ Bagus itu, kita bisa minta bantuan anak kelas X dan kelas XI “ sambung Irfan
“ Tapi kapan kita mulai ? “ tanya Edu
“ Bagaimana kalau hari senin “ aju Irfan
“ Baik, kita mulai hari senin dan jangan lupa bawa alat masing – masing “ kata Ridho, yang merupakan sebagai ketua dari tim kami, ya… sering disebut banyak teman – teman si Pemimpin. Akhirnya kami setuju. Dua jam kemudian Jona datang bersama Julia menuju ke arah kami. Memang jarak Medan hanya berkisar dua jam, jadi kami masih sempat menunggu mereka berdua. Ketika Jona dan Julia mendekati mereka,Ridho memberitahukan semua apa yang telah dibahas dan mereka berdua setuju dengan ide Aldo. Julia merupakan salah satu sahabat perempuan yang akrab bersama mereka. Jadi dia kami sebut si Cantik. Mereka kemudian pulang, setelah jam menunjukkan pukul 10 malam. Edu bersama Aldo, Irfan bersama Ridho dan Arenda, Jona bersama Julia dan Amhar. Ditengah perjalanan Aldo singgah sebentar di warung Pak Syarif, membeli permen dan minuman kaleng, sementara Edu pulang duluan. Ditengah perjalanan, Aldo melihat seorang gadis yang sedang diganggu oleh segerombolan pemuda kampung dari daerah tersebut. Aldo datang menghampiri gadis tersebut dan membantu gadis tersebut dari para pemuda kampung tersebut.
“ Woi…ngapai kalian ganggu gadis itu, pergi kalian “ kata Aldo dengan suara kuat
“ Anjing kau…siapa yang berani menantangku, kampret… “ lawan salah seorang dari pemuda kampung tersebut dengan membawa sebuah pisau di tangannya
“ Babi…jangan hanya berani sama perempuan, kalau berani lawan aku, satu per satu, Anjing… “ sambung Aldo dan kami pun mulai berkelahi. Ketika berkelahi, Aldo tak menyadari ada seorang dari pemuda kampung tersebut yang memegang pisau dan menusukkannya ke tubuh Aldo. Sedemikian rupa, Aldo jatuh dan bertaburan darah ditubuhnya. Tapi polisi yang berjaga melihat kejadian tersebut, sehingga pemuda kampung tadi kabur. Aldo pun dibawa ke rumah sakit, sementara gadis tersebut dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keteranngan. Pihak rumah sakit dan polisi menghubungi keluarga Aldo, tapi hanya Kak Bimo yang ada dirumah. Kak Bimo menyusul ke rumah sakit dan langsung menghubungi sahabat – sahabat Aldo. Tak lama kemudian Mereka bertujuh masuk ke kamar Aldo. Sejam kemudian Aldo sadar dan mereka saling berbincang – bincang.
“ Al, bagaimana kejadiannya ? Kok bisa kayak gini ? “ tanya Irfan penasaran
“ Panjang ceritanya “
“ Tapi, kau tidak apa – apa kan ? “ tanya Julia kembali
“ Tidak apa – apa . Ceritanya begini, Pada saat kita selesai kumpul kemarin malam, aku singgah sebentar ke warung Pak Syarif. Setelah itu, aku kembali melanjutkan perjalanan pulang. Diperjalanan, aku melihat segerombolan pemuda sedang menggangu seorang gadis. Aku menghampiri mereka dan terjadilah perkelahian antara aku dengan pemuda – pemuda kampung tersebut. Tak kusadari, ternyata salah satu dari mereka memegang pisau dan menusukkanya. Ya, jadi seperti ini “ jelas Aldo
“ Eh…kampret…memang dasar kau, sok jago “ jawab Jona
“ Memanglah cocok kau disebut Playboy Kabel sok Berani “ sambung Ridho, Aldo terkenal karena setiap ada gadis selalu didekatinya dan dijadikan pacar. Ia juga sering diajak taruhan oleh Arenda saat mau menembak gadis. Dan Aldo hanya betah sama satu gadis dalam waktu paling lama tiga bulan dan paling singkat dua hari.
“ Lalu, bagaimana gadis yang kau tolongin itu ? “ tanya Irfan
“ Aku tidak tahu, soalnya aku sudah tidak ingat apa – apa lagi setelah kejadian tersebut “ jawab Aldo
“ Woi… kami pulang dulu ya, soalnya sudah jam 2 pagi nih “ sahut Amhar
“ Iya. Al, kami pulang dulu ya “ sambung Julia
“ Tapi, besok kemari lagi, Ok “ kata Aldo.
Mereka pun pulang kerumah masing –masing. Kak Bimo menghubungi Papa dan Mama untu memberi kabar tentang Aldo. Tapi Papa dan Mama sedang ke luar kota dan tidak bisa dihubungi. Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing – masing tanpa memikirkan nasib anaknya, Kak Bimo, Aldo, Alma dan Kirana. Kak Bimo menunggu dirumah sakit bersama pacarnya Martha yang merupakan mahasiswi dari USU bidang kedokteran dan Kak Bimo mahasiswa USU fakultas Ekonomi.
Keesokan paginya, mereka kembali berkumpul dan membicarakan tentang rencana mereka di rumah sakit. Tapi mereka masih menuggu Amhar dan Julia serta Edu yang belum juga tiba di rumah sakit. Lima menit kemudian Julia dan Amhar tiba di rumah sakit.
“ Hi, guys ! Sudah lama nunggu ? “ tanya Julia
“ Belum, sih. Tapi sudah pegal nunggu kalian. Dimana si Edu ? “ sambung Jona
“ Iya, si Mr. Terlambat itu kemana ? “ lanjut Arenda
“ Katanya, sih, dia lagi pergi ke Tebing Tinggi. Ada urusan keluarga “ jawab Julia sambil mengambil kursi dan menuju ke tempat tidur Aldo.
“ Ya, sudah. Sekarang kita bicarain apa nih ? “ tanya Irfan sambil megupas kulit jeruk yang ada di meja rumah sakit
“ Begini, kita harus minta bantuan sama anak kelas X dan kelas XI untuk membantu kita membuat film kita ini ? “ jawab Ridho
“ Aku punya kenalan anak kelas X. Bagaimana kalau kita minta bantuannya dan teman – temannya. Setuju ??? “ usul Aldo yang sedang disuapin makan oleh Kak Martha yang sedang tidak kuliah karena masuk siang.
“ Memangnya kalian mau buat rencana apa ? “ tanya Kak Martha
“ Begini Kak, kami mau buat sebuah film tapi didalamnya ada cerita atau gambar manga dan setelah itu kami mau buat juga komik hasil karya kami “ ucap Julia
“ Bagitu. Terus kapan kalian tayangin film kalian tersebut ? “ tanya Kak Martha kembali yang mengambil air minum untuk Aldo
“ Disaat perpisahan anak kelas XII. Kakak mau bantu ? “ tanya Irfan
“ Boleh. Apa yang diperlukan rupanya ? “
“ Pinjamin kami handycam Kakak, boleh ? “ sahut Aldo
“ Ok. Kakak pinjamin, tapi jaga yang benar ya “ jawab Kak Martha yang mengambil tasnya untuk mengambil handycam yang ada di dalam tasnya. Dia memberikannya kepada Ridho. Tak lama kemudian dokter datang bersama perawat untuk memeriksa Aldo. Mereka disuruh keluar dari ruangan. Setelah sepuluh menit mereka masuk kembali. Kak Martha dipanggil dokter ke ruangannya. Mereka pun berbincang – bincang di dalam ruangan. Tak lama kemudian Kak Martha masuk bersama Kak Bimo dan memberitahukan bahwa sore hari ini Aldo di ijinkan pulang. Mereka pun berbincang dan menunggu sampai pukul 5 sore. Sementara Kak Bimo dan Kak Martha membereskan pakaian Aldo. Pada pukul 7 malam, mereka pun pulang. Aldo dan Kak Bimo tiba dirumah pukul 9 malam. Mereka langsung tidur.


*****
Keesokan paginya, kedua orang tua Aldo tiba. Aldo dan adiknya diantar oleh bokapnya. Tiba disekolah, Aldo dan tujuh orang temannya masuk kelas. Seperti biasa Gang Amazink yang merupakan gang favorite di sekolah membuat sebuah pengumuman. Mereka akan kembali merekrut anggota yang akan dipilih langsung oleh ketuanya beserta staffnya. Gang Amazink merupakan gank yang disegani disekolah. Anggota gang Amazink adalah anak – anak yang berprestasi. Mereka selalu merekrut anggota baru setiap 3 bulan sekali. Ketua gang ini adalah Hayyan, seorang captain basket di sekolah dan termasuk anggota OSIS. Adalah salah seorang dari gang Amazink yang banyak gaya. Itulah dia si Mr.Cerewet, Mikail namanya. Anak Amazink biasanya sering mendapat gelar juara umum ataupun juara kelas.
Musuh anak Amazink adalah Antilog. Antilog menganggap bahwa anak Amazink terlalu sombong dan sok berkuasa. Suatu hari empat gang sekolah membuka rapat. Empat gang besar tersebut adalah Amazink, Antilog, The Bandit’z, dan LO SOK. Dari empat gang tersebut Amazink memenangkan banyak suara, sehinnga Antilog cemburu. Antilog kemudian bergabung dengan LO SOK.
The Bandit’z dibubarkan, karena mereka dilarang keras membentuk gang. The Bandit’z merupakan gang yang anarkis. Sehinnga Amazink, Antilog, serta LO SOK membubarkan gang The Bandit’z yang suka tawuran. Ketua gang Amazink, Hayyan merupakan salah satu yang paling disukai oleh adik kelas atau kakak kelas pada saat itu. Aldo dan Irfan cs tidak menyukai Hayyan. Pada saat Aldo, Ridho dan Irfan serta Edu masuk Amazink mereka dipecat dari gang tersebut. Hanya sepuluh hari mereka di gang Amazink. Kemudian mereka masuk The Bandit’z. Jona yang diterima gang Amazink selama setengah tahun, kemudian masuk
The Bandit’z pada saat kelas XI. Saat kelas XI semester genap, The Bandit’z dibubarkan karena salah satu anggota The bandit’z tawuran sampai membunuh orang dan ketahuan memakai ganja di kantin Wa A’la. Mereka yang terlibat diperiksa oleh Pak Budi, para guru, ketua The Bandit’z Ari dan Wakil Ketua The Bandit’z Arenda. Mereka yang ketahuan membunuh orang dan memakai ganja dibawa ke kantor Polisi dan The Bandit’z dibubarkan. Pembubaran itu diketahui oleh Hayyan dan Pak Tikno yang merupakan hasil rapat anggota gang sekolah. The Bandit’z dibubarkan pada tanggal 12 Maret. Para anggota The Bandit’z tidak bisa masuk dalam Three Big Amazink, Antilog, dan LO SOK. Mereka hanya boleh masuk dalam gang oposisi yang membuat mereka menjadi pemimpin di gang oposisi tersebut.
Mantan anggota gang The Bandit’z adalah Arenda yang menjadi wakil ketua, Irfan, Aldo, Jona, Ridho, dan Edu. Sementara Amhar adalah anggota gank oposisi dari gang komikus, Julia ketua geng Antilog. Wakil ketua Amazink pun banyak dibenci gang oposisi. Karena sikap mereka yang sombong terhadap gang oposisi. Tapi karena itu, gang Lick yang oposisi kini masuk dalam lima besar gang bersama gang Klop dari kelas X yang merupakan binaan untuk Amazink.
Ridho cs langsung duduk dibangku masing – masing. Pak Tatang masuk ke kelas. Pelajaran Pak Tatang yang banyak disukai Amazink, karena mengajar Matematika. Aldo, Ridho, Irfan, Julia dan Edu juga suka pelajaran Pak Tatang. Pak Tatang mengajar dengan bagus dan diselingi dengan intermezzo. Ditengah intermezzo, Pak Gunawan datang bersama seorang gadis cantik. Dia adalah pindahan dari Kisaran. Namanya Rina. Aldo sedikit mengingat wajahnya. Dia duduk disamping meja Aldo bersama Julia. Setelah diamati, ternyata Aldo ingat bahwa dia gadis yang ditolongnya kemarin malam sehingga dia masuk rumah sakit. Bel istirahat pun berbunyi. Ridho, Edu, Hayyan, Amhar, Jona, Irfan, dan semua laki – laki dikelas tersebut mendekati Rina. Mereka mengajak Rina ke kantin dan mentraktir Rina. Arenda yang berbeda kelas dengan mereka langsung menuju ke kantin bersama Aldo yang menghampirinya. Ternyata Arenda sudah mengenal Rina. Dia adalah mantan pacarnya sewaktu SMP. Rina yang masih mencintai Arenda mencoba kemballi lagi padanya. Aku mengahampiri Rina
“ Kamu cewek yang digangguin gerombolan pemuda yang kemarin kan ? “ tanya Aldo untuk memastikan
“ Iya… Kamu yang membantuku itu kan ? Aku ngucapin terima kasih ya “ jawabnya dengan kaget
“ Aldo, namamu Rina kan ? “
“ Iya, Aku Rina “ lanjutnya “ Itu temanmu ya ? Arenda namanya kan ? “ tanyanya kembali
“ Iya. Kamu kok kenal “
“ Hanya teman SMP “
“ Arenda “ panggil Irfan
“ Ada apa, Fan ? “
“ Nanti kita jadi ? “
“ Oh, ya… Amhar bawa handycamnya. Punya Kak Martha, dan aku bawa satu. Kita mulai aja sekarang “ jawab Arenda sambil mambawa handycam. Mereka pun menghampiri anak kelas XI dan kelas X yang merupakan mantan anggota The Bandit’z.
“ Oh… Anjing… sini dulu kau “ panggil Arenda
“ Kampretnya anak ini… Tak mau dengar pula kau … Anjing “ sahut Ridho
“ Ya, kak “ jawab Firman yang merupakan anak XI IPA 2 mantan anggota The Bandit’z
“ Anjing… Tolong dulu ambilkan video tentang kegiatan disekolah kita. Termasuk cara ngopek saat ujian, berantam atau tawuran, ngintip, kegiatan Ekskul atau apapun yang menyangkut kegiatan sekolah “ ucap Arenda sambil memberikan handycam milik Amhar. Lalu kami melanjutkan ke kelas X. Kami menemui temannya Arenda dari lingkungannya. Kami masuk ke kelas X – 3. Para siswa disana ketakutan karena melihat kedatangan kami. Memang kami merupakan mantan anggota The Bandit’z yang sering ngerjain anak kelas bawahan kami. Arenda memanggil Kito dan Loti anak lingkungannya
“ Bro, sini dulu… “ panggilan Arenda membawa handycam
“ Apa Arenda ? “ jawab Kito yang memanggilnya sebaya dengan dia
“ Anjingnya anak ini… Sebaya kali kau, bro “
“ Ada apa Kak “ lanjut Loti
“ Kami minta bantuan boleh nggak ? “
“ Bantuan apa rupanya “ jawab Kito dengan suara keras
“ Kampret anak ini… Kalian ambil semua foto – foto kegiatan sekolah atau apapun. Seperti ngopek saat ujian, merokok atau cabut atau apapun “ jelas Arenda sambil menyerahkan handycam milik Kak Martha. Setelah kami menyerahkan handycam kepada anak kelas X dan XI kami masuk ke kelas. Ketika sampai ke kelas Ridho cs melihat anak kelas XII lainnya ada di kelas mereka yang menghampiri Rina. Ketika mereka masuk ke kelas, semua anak kelas XII lainnya keluar kecuali Ari dan Berze yang merupakan pemimpin dari The Bandit’z. Mereka langsung menuju kelas masing – masing. Ari dan Berze kami suruh keluar juga. Mereka menurutinya, karena menghargai perintah Ridho cs. Di The Bandit’z kami saling menghargai anggota masing – masing. The Bandit’z juga menerima aspirasi dari gang oposisi untuk The Bandit’z.
“ Kok, semua anak lainnya langsung keluar dari kelas ini ketika kalian datang ? “ tanya Rina dengan heran karena melihat hal tersebut
“ Oh… Itu… Karena kami dulu mementuk gang yang ditakuti oleh semua anak di sekolah ini termasuk anak kelas XII dulu. Ari dan Berze tidak keluar dari kelas ketika kami datang karena mereka adalah salah satu pemimpin di gang tersebut “ jelas Amhar sambil mengunyah permen karet, karena simbol dari anggota The Bandit’z yang dulu
“ Oh…Begitu…Hebat dong kalian ? Tapi mengapa kalian tidak bergabung dengan Hayyan “
“ Karena mereka sudah membentuk gang namanya Amazink. Mereka juga yang membubarkan gang kami bersama Antilog dan LO SOK “ lanjut Irfan
“ Mengapa dibubarkan ? “ tanyanya dengan semangat
“ Karena salah satu anggota dari kami ada yang membunuh manusia, memperkosa, dan memakai ganja. Jadi gang kami yang semula besar namanya dan ditakuti mulai hancur karena anggota keparat tersebut “ tambah Irfan sambil mengakhiri karena bel masuk telah berbunyi. Mereka melanjutkan kembali pembelajaran sampai jam pelajaran usai.
Setelah jam pelajaran usai, Ridho cs berkumpul di halaman sekolah. Amhar tidak bergabung dengan mereka karena ada pengarahan dari Anak Komikus sekolah. Mereka pun ke Kafe Black Coffe untuk membicarakan rencana mereka. Julia yang tidak ikut bersama mereka, karena latihan paduan suara. Tetapi Edu malah pergi bersama Rina. Dia membohongi temannya sendiri karena berjanji ada pengarahan dan latihan tambahan dari anak tenis meja. Sementara Ridho, Irfan dan Aldo meliputi kegiatan anak – anak setelah pulang sekolah. Mereka meliputi anak SMA dari sekolah mereka dan sekolah lain yang sedang merokok, dikompasin preman, mengompasi anak SMP ataupun yang lelah menunggu bus dihalte sambil membawa tas yang penuh dengan buku – buku. Ketika Julia pulang dari latihan paduan suara, dia melihat Edu sedang jalan bersama Rina.
“ Edu… “ panggil Julia dengan suara keras
“ Julia…Ngapain kau disini ? “ tanya Edu
“ Aku siap latihan paduan suara, dan mau pulang. Kau ngapain disini ? bukannya kau tadi bilang sama mereka ada latihan tenis meja ? “
“ Aku sudah pulang dari tadi ? “
“ Bukannya anak tenis meja pulang pukul 6 sore, ini baru pukul 5 sore. Kau kok pulang duluan ? “
“ Aku permisi sama Pak Wahyu untuk pulang duluan “
“ Dan bukannya, kau tadi tidak hadir, karena anak tenis tidak latihan “ jelas Julia yang membuat malu Edu dan tak bisa berkata – kata lagi “ Kau ngapain disini bersama Edu, Rina ? “ lanjut julia
“ Aku baru pulang teater sekolah “
“ Bukannya teater sekolah hari jumat dan sabtu ? “ tanya Julia
“ Tidak, sudah diundur jadi hari senin “
“ Setahuku, tidak ada satu ekskul pun yang diundur di sekolah ini “
“ Kamu sok tahu, kau kan tidak ikut ekskul teater “ jawab Rina yang menutupi bahwa mereka jalan bersama
“ Ya, iyalah…Aku kan ketua seksi ekskul OSIS di sekolah ini “ ujar Julia dan tiba – tiba bus datang. Mereka pun menaiki bus tersebut untuk menghindari Julia yang berbeda rumah dengan Rina dan Edu.
Malam harinya Julia menghubungi Ridho tapi tak dijawab karena Ridho pergi dengan Rina. Tak sengaja Arenda dan Tiwi lewat dari hadapan mereka. Mereka bersembunyi dari Arenda dan Tiwi. Mereka pun pulang, tapi kemudian dilihat oleh Edu dan Aldo yang sedang membeli sebuah handycam dari uang yang dikasih orangtua Edu untuk rencana mereka.

2 komentar: